Before-After Mahasiswa KKN Bertemu hingga Nikahi Khansa Kembang Desa

Before-After Mahasiswa KKN Bertemu hingga Nikahi Khansa Kembang Desa

Kisah asmara Muhammad Kamil Faisal (32) dan Khansa Fitria (22) yang berawal dari pertemuan saat KKN di Subang, Jawa Barat viral di media sosial. Apalagi momen pertemuan mereka pada 2011 lalu berhasil terabadikan melalui sebuah foto.
Dalam foto itu tampak seorang pria berjas biru dan mengenakan topi putih berfoto dengan seorang bocah perempuan berkaos pink.

Pria tersebut tidak lain ialah Kamil dan bocah perempuan yang kala itu masih berusia 11 tahun tersebut merupakan Khansa.

Diketahui foto itu diambil saat Kamil beserta teman-teman mahasiswanya menggelar perlombaan menyambut HUT RI ketika KKN di Subang.

Dilansir dari laman https://www.smkn5-tng.com/ Foto jadul itu pun jadi viral ketika disandingkan dengan foto Kamil dan Khansa saat menikah pada 2022 lalu. Kisah cinta dua insan yang bertemu kala Kamil KKN dan Khansa yang masih bocah pun pada akhirnya bahagia di pelaminan 11 tahun kemudian

Kamil mengaku tak menyangka apabila gadis kecil yang berfoto bersamanya dulu saat KKN di Subang merupakan jodohnya. Sebab dia awalnya melihat Khansa dengan keisengannya kepada teman-teman mahasiswa.

“Saat itu saya sudah punya pacar, dan teman saya masih single. Saya bercanda ke teman, tuh liat anak itu kalau sudah besar pasti cantik. Maksud saya ke teman, tunggu dia sampai dewasa siapa tahu bisa jadi jodoh teman saya,” ungkapnya.

Bertahun-tahun hilang komunikasi dan tak berkabar, Khansa kemudian menghubunginya melalui pesan di media sosial. Bahkan kemudian Kanza menjalin pertemanan di media sosial dengan orangtua Kamil.

Kisah Asmara

Kisah asmara Muhammad Kamil Faisal (32) dan Khansa Fitria (22) yang berawal dari pertemuan saat KKN di Subang, Jawa Barat viral di media sosial.

“Dia chat saya tanya kabar, kemudian saya balas. Tapi ya saat itu pikirannya sebagai kakak ke adik saja. Yang kagetnya itu ketika orangtua saya nanya, ini Khansa siapa ngechat ke media sosial orangtua saya kan. Dijelasinlah kalau itu anak yang dulu ketemu saat KKN,” ungkapnya.

Meskipun berawal dari tidak adanya perasaan, tetapi takdir tampaknya berkata lain. Komunikasi yang berkelanjutan itupun akhirnya berujung pada ikatan suci pernikahan.

Pada Juli 2022 lalu, Kamil diajak bertemu dengan Khansa oleh sang ibu seraya ditanya keseriusan. Hanya hitungan bulan, Kamil beserta orang tuanya datang ke Subang untuk menemui orang tua Khansa.

“Kami akhirnya menikah. Pada 11 Desember 2022 akad di Subang, di masjid tempat pertama kali saya bertemu dengan Khansa pada 2011 lalu. Sedangkan resepsi pada 18 Desember 2022 di salah satu gedung pertemuan di Cianjur,” tuturnya.

Kronologi Mahasiswa Asal NTT Bentrok di Malang, Pesta Kelulusan Jadi Insiden Berdarah

Kronologi Mahasiswa Asal NTT Bentrok di Malang, Pesta Kelulusan Jadi Insiden Berdarah

Warga di sekitar lokasi kejadian membeberkan bentrokan yang terjadi antar puluhan mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur di sebuah cafe kopi di belakang Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (25/6/2023) dini hari.

Bentrokan ini disinyalir terjadi antara dua kelompok, yakni kelompok Atambua dan Sumba. Akibat kejadian tersebut 1 orang mahasiswa yang diketahui bernama Keisnael Murri asal Sumba Barat tewas akibat tusukan.

Iwan, salah seorang warga mengatakan dirinya mendengar suara keributan pada Minggu dini hari sekitar pukul 00.00 WIB. Keributan itu turut membuat warga sekitar takut.

Pada pukul 01.00 WIB, puluhan mahasiswa datang ke lokasi dan terjadi bentrokan. Bentrokan itu menyebabkan 1 mahasiswa ditemukan meninggal dunia. Korban ditemukan di tembok belakang UMM dan dievakuasi polisi pukul 03.00 WIB. Saat itu teman-teman korban marah dan mencari pelaku.

Kepala Desa Tegalgond Karangploso Usman Junaedi mengungkapkan malam sebelum kejadian dirinya mendengar kabar puluhan mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Malang asal NTT menggelar pesta kelulusan kuliah di cafe tersebut. Dia menduga saat merayakan pesta kelulusan tersebut, mereka juga menggelar pesta minuman keras.

Akibat dari kejadian itu, ratusan mahasiswa yang merupakan teman korban berusaha melakukan sweeping dan mencari pelaku pembunuhan terhadap teman mereka. Aksi sweeping itu turut merusak rumah kos warga dan juga memukuli seorang tukang parkir yang merupakan warga setempat.

Beruntung, aksi mereka berhasil dibubarkan oleh polisi. Hingga Senin (26/6/2023) dini hari, ratusan warga Tlogomas bersama 2 SSK aparat kepolisian dari Polresta Malang Kota masih berjaga-jaga di kawasan Jalan Tlogomas.

Bahkan tim gabungan TNI/Polri dan Satpol PP Pemkot Malang juga disiagakan di sejumlah kampus dan rumah-rumah kos yang tersebar di Kota Malang.

Usai Autopsi, Jenazah Mahasiswa Unitri Malang, Korban Pembunuhan Disemayamkan

 Jenazah Keisnael Murri asal Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tewas terkena luka tusukan, setelah ikut dalam pesta kelulusan kuliah di sebuah cafe kopi di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Minggu (25/6/2023) dini hari. Setelah diautopsi di kamar jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) korban disemayamkan di tempat persemayaman jenazah Gotong Royong, Blimbing, Kota Malang.

Kapolres Malang Kombes Budi Hermanto mengatakan jika korban saat ini telah berada di persemayaman jenazah Gotong Royong.”Iya benar korban di Gotong Royong,” katanya kepada wartawan, Minggu (25/6/2023) malam.

Kapolres menjelaskan untuk mengantisipasi bentrokan kembali, pihaknya mengaku melokalisir ratusan mahasiswa asal NTT tersebut ke persemayaman Gotong Royong. Karena mereka ingin melihat jasad korban untuk terakhir kalinya.

“Mereka mau lihat temannya itu. Kita lokalisasi di sana semua. Totalnya ada kurang lebih 150 orang,” tandasnya.

Keisnael Murri merupakan mahasiswa angkatan 2018 jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri). Bahkan, kematian korban membawa duka mendalam bagi teman-temannya di kampusnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun https://www.smkn5-tng.com/, setelah disemayamkan dari Gotong Royong, jenazah dikabarkan akan segera diserahkan dan dipulangkan kepada keluarganya untuk dimakamkan di daerah asalnya di Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur (NTT).